Raditya Dika yang memiliki nama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani adalah tokoh muda Indonesia yang multitalenta. Pria yang akrab disapa Dika tersebut kini memang dikenal sebagai youtuber tenar dengan subscriber mencapai lebih dari 8,16 juta. Di samping reputasinya sebagai youtuber, Dika juga merupakan seorang komika sukses, penulis buku best seller, model, pemeran film, dan sutradara. Tak heran banyak anak muda yang ingin mengetahui biografi Raditya Dika dan meraih kesuksesan serupa.
Dengan berbagai pencapaian besar yang mampu didapatkan Raditya Dika di usia muda, sosoknya kerap menjadi panutan untuk generasi muda di Indonesia. Apalagi, Dika yang dikenal sebagai alumni jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), ternyata memiliki sikap yang menarik. Alih-alih terjun di dunia politik, Raditya Dika dalam berbagai kesempatan, dikenal sebagai sosok yang tidak pernah membicarakan hal-hal terkait politik.
Profil Lengkap Raditya Dika
Raditya Dika Muda
Photo by @raditya_dika on Instagram
Raditya Dika lahir di Kota Jakarta pada 28 Desember 1984, dari pasangan orang tua Joeslin Nasution dan Tetty Nasution. Dika bersekolah di SMP Tarakanita dan kemudian dilanjutkan ke SMU 70 Bulungan. Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Dika memilih untuk berkuliah ke luar negeri, tepatnya di University of Adelaide.
Hanya saja, perjalanan Dika meraih gelar sarjana di luar negeri harus terhenti di tengah jalan. Alasan utama Dika tidak mampu menyelesaikan pendidikannya di University of Adelaide karena memiliki permasalahan kesehatan. Selanjutnya, Dika memilih untuk melanjutkan studi ke Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.
Karier Sebagai Penulis dan Terjun di Dunia Film
Film Raditya Dika
Photo by @raditya_dika on Instagram
Kegagalan dalam menyelesaikan pendidikan kuliah di Australia tidak menjadi momok bagi Raditya Dika. Bahkan sebaliknya, kehidupan sehari-hari Dika ketika terdaftar sebagai mahasiswa di University of Adelaide merupakan langkah awal kariernya sebagai seorang penulis tenar.
Dika menulis novel pertamanya saat berusia 21 tahun, dengan judul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh. Novel ini ditulis Dika dengan cara yang beda, mirip ketika bercerita dalam sebuah diary. Melalui novel tersebut, Dika menceritakan pengalamannya selama berkuliah di Australia dengan cara kocak.
Kepiawaian menulis yang dimiliki oleh Raditya Dika sudah dimilikinya sejak kecil. Sejak duduk di kelas 4 SD, Dika terbiasa menuliskan berbagai pengalaman sehari-harinya dalam buku harian. Oleh karena itu, sulung dari lima bersaudara ini tidak mengalami kesulitan dalam menyusun novel Kambing Jantan.
Karier Dika sebagai novelis cukup menarik. Apalagi, genre novel yang dibuatnya berbeda dengan novel-novel lain yang beredar di Indonesia. Novel yang ditulis oleh Dika adalah novel komedi, yang notabene masih sangat jarang dibuat oleh penulis tanah air. Kambing Jantan kemudian menjadi novel best seller dan mendorong kemunculan novel-novel komedi lain.
Kesuksesan Novel Kambing Jantan membuat Dika semakin bersemangat dalam menulis. Setelah Kambing Jantan, ada beberapa novel lain yang dibuat oleh Dika, termasuk di antaranya adalah Cinta Brontosaurus, Marmut Merah Jambu, Manusia Setengah Salmon, Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa, Koala Kumal, dan yang terbaru adalah Ubur-Ubur Lembur.
Tidak hanya aktif menulis novel, Dika juga kerap membagikan uneg-uneg pribadinya melalui blog. Bahkan, blog Dika sudah dibuat sejak dia berada di kelas 2 SMA. Hanya saja, blog yang dibangun oleh Dika kini sudah tidak lagi bisa diakses. Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Detik, Dika mengungkapkan saat ini dia lebih memilih untuk membagikan berbagai cerita lewat platform lain.
Meski sudah tidak lagi aktif, tetapi Dika memiliki reputasi besar dalam komunitas blogger. Sebagai buktinya, blog miliknya mampu meraih gelar di Indonesian Blog Award yang dilangsungkan pada tahun 2003. Tulisan di blog inilah yang kemudian menginspirasi kelahiran novel best seller Kambing Jantan.